Terbaru UPS Socomec 2017


Definisi UPS

UPS singkatan dari : Uninterrupted Power Supply
Fungsi dasar dari UPS adalah daya cadangan untuk menjaga perangkat elektronik tetap berfungsi ketika mengalami gangguan listrik. Yang dimaksud dengan peralatan elektronik meliputi computer PC, Server, Storage, perangkat networking, dan lain lain.

Power Factor
Adalah besarnya nilai output yang dihasilkan oleh UPS dalam satuan Watt.
Satuan Power Factor dihitung dari Watt dibagi dengan VA.
Apabila dianalogikan, pengertian dari VA dapat dilihat pada gambar berikut :


VA tidak sama dengan Watt, VA besar bukan berarti dapat menahan beban yang sama besarnya.

Contoh :
Socomec NPE series 600VA / 360 watt.
UPS seri ini meskipun hanya 600VA namun memiliki real power sebesar 360 watt (lebih besar 35 watt dari brand lain) sehingga power Factor-nya adalah 0.6 (360W/600VA).


Simulasi Penggunaan
UPS NPE600VA / 360 watt dapat menahan beban
-          1 unit Intel NUC N3050 (6 watt)
-          1 unit monitor Samsung 19 inch (14,98 watt)
-          Total beban = 21 watt
-          Estimasi Backup time = 40 menit
Besaran watt ini yang sebenarnya dibutuhkan user untuk menahan beban perangkat yang terkoneksi dengan UPS (misal monitor, PC, Printer dll).

Topology

1. Offline / Standby Topology
         Menjaga perangkat elektronik tetap berjalan ketika mengalami kendala listrik
         ketika terjadi kendala listrik UPS akan mengambil alih suplai listrik (waktu perpindahan 0.4ms keatas) pada perangkat elektronik
         kapasitas berkisar 500VA � 1500VA
         digunakan hanya untuk perangkat computer yang tidak kritikal

2. Line - Interactive Topology
         dilengkapi dengan fungsi stabilizer (AVR) sebelum UPS mengambil  alih suplai listrik (waktu perpindahan 0.4ms) ketika terjadi kendala listrik
         NPE B600-U � NPE 2000-LCD dilengkapi dengan AVR
         NPR-1700-RT � NPR-3300-RT dilengkapi dengan AVR dan waveoutput bertipe SINEWAVE (listrik murni)
         digunakan untuk Desktops / Workstations & servers


3. Online Topology
         memberikan proteksi secara menyeluruh tanpa ada jeda waktu ketika terjadi kendala listrik
         memiliki fitur auto bypass yaitu tetap menyuplai listrik walaupun tidak dinyalakan (pada saat proses maintenance, seperti ganti batere).
         NRT dan ITYS dengan kapasitas dari 1000VA � 20kVA untuk single phase dan diatas 20kVA untuk 3 phase
         digunakan untuk critical servers, storage, networking equipments, data centers.
         End User yang biasa menggunakan tipe ini adalah Bank, Rumah Sakit, Data Center dll.





PORTOFOLIO
Beberapa Perusahaan yang sudah menggunakan produk SOCOMEC



Selling Point Socomec
  1. Brand of FRANCE (EUROPE Quality)
  2. Full range product dari 600VA hingga 20kVA
  3. Semua UPS sudah dilengkapi AVR* (Stabilizer)
  4. Power Factor tinggi serta toleransi untuk input voltase yang lebar* (160V-270V)
  5. Kualitas terjamin, tingkat kerusakan rendah dengan garansi 2 tahun :
One to One Replacement.
Sehingga Cost of ownership menjadi lebih murah, contoh :
Merek
Harga User
Garansi              (unit & batere)
Cost of ownership / month
Brand A
Rp 550.000,-
1 tahun
Rp 45.800,- / bulan
Socomec
Rp.600.000,-
2 tahun
Rp. 25.000,-/bulan

  1. FREE Software multifungsi (Remote & Local view)
  2. Service Center di seluruh Indonesia
             (Jakarta, Depok, Bandung, Semarang, Jogja, Surabaya, Medan, Makasar dan Pontianak)






Sekilas tentang SOCOMEC
Socomec adalah perusahaan dengan manufaktur mandiri,
dengan Spesialisasi dalam menyediakan solusi dalam industri listrik
>          Didirikan pada tahun 1922
>          Revenue �400juta
>          2700 karyawan
>          Distribusi di 23 negara secara Global
>          Fasilitas manufaktur
>          5 lokasi di Perancis dan Itali (SCP and UPS)
>          1 lokasi diTunisia (SCP)
>          1 lokasi di India (SCP)
>          2 lokasi di China (SCP and UPS)




Sejarah Pendirian
1922       Berdirinya Socomec bergerak di bidang industri listrik.
1968       Mulai produksi UPS.
1982       Pabrik pertama khusus untuk produk UPS di Perancis didirikan.
1994       ISO 9002 switchgear division certification.
1995       ISO 9001 UPS division certification.
1998       Merger dengan SICON srl.
2006       6000 m2 platform distribusi Eropa dibuka di Perancis.
                  Pabrik UPS baru di Italy seluas 7000 m2
2009       ISO14001 UPS division certification.

Terbaru AMD Radeon R9 Nano 4GB HBM Graphic Card Review 2017

AMD Radeon R9 Nano 4GB HBM Graphic Card Review - AMDERSBANDUNG.COM
sumber dan artikel lengkap bisa di baca di:  http://www.amdersbandung.com/2015/11/amd-radeon-r9-nano-4gb-hbm-graphic-card.html
Halo AMDers! :D 
Beberapa waktu lalu kami menerima beberapa paket produk graphics cards, dan salah satunya adalah AMD R9 Nano. R9  Nano dirilis pada tanggal 27 Agustus 2015, atau satu bulan setelah R9 Fury X. Sama seperti R9 Fury X, R9 Nano juga menggunakan chip GPU terbaru dari AMD yaitu Fiji. Spesifikasi dari ke-tiga VGA ini dapat anda lihat di gambar di bawah ini.


Penasaran dengan performa dari kartu grafis yang berukuran menarik ini? Silakan simak ulasan kami berikut ini.
Product Photo Gallery

Walau sama-sama menggunakan chip GPU Fiji dari R9 Fury X namun R9 Nano tidak menggunakan watercooling. Sehingga AMD R9 Nano akan lebih mudah terinstall pada motherboard dan casing serta lebih compatible dengan hampir semua jenis casing PC desktop, bahkan dengan PC case yang hanya support form factor mini-ITX.

Bagian heatsink dari R9 Nano dapat terlihat jelas dari sini. AMD menggunakan jenis heatsink external air exhaust (yang berarti udara panas dari VGA ini dikeluarkan dari casing lewat belakang casing).

Sayangnya logo RADEON pada R9 Nano tidak menggunakan LED, tidak seperti pada R9 Fury X

Pada panel input R9 Nano menggunakan 1x HDMI dan 3x DisplayPort.

Tidak ada Backplate pada bagian belakang PCB R9 Nano.

Berbeda dengan R9 Fury X, R9 Nano hanya membutuhkan power input 1x8 pin. Ini dikarenakan AMD menargetkan VGA high-end dengan konsumsi daya hemat. Ya, dibandingkan dengan Fury X yang menggunakan chip GPU namun R9 Nano hanya memiliki TDP 175W saja!

Dimensi panjang pada R9 Nano hanya 15cm saja! Dengan begitu R9 Nano tidak ada masalah dengan hampir setiap casing seperti apapun, bahkan untuk casing yang hanya support sistem mini-ITX. Dikarenakan

Terlihat perbandingan R9 Nano dengan beberapa VGA AMD yang lain. Bahkan R9 Nano berukuran lebih kecil dari saudaranya R9 Fury X.

AMD Fiji GPU

Pada tanggal 29 Juni 2015 berlokasi di Jakarta, AMD merilis GPU terbarunya yang bernama Fiji. GPU ini digunakan pada 3 jenis VGA yang saat sini sudah berada di pasar Indonesia, yaitu R9 Nano, R9 Fury, R9 Fury X. AMD Fiji merupakan pengulangan dari arsitektur GCN (Graphics Core next), yang berdasarkan pada perbaikan GCN 1.2 seperti Tonga (R9 285 & R9 380). AMD Fiji masih menggunakan pabrikasi 28nm dan dipersenjatai dengan memory terbaru yaitu HBM (High Bandwidth Memory). Hal tersebut merupakan langkah besar yang dilakukan oleh AMD pada GPU Fiji ini. Dengan mengkombinasikan GPU Fiji dengan memory HBM, VGA tersebut dapat memiliki memory bus sebesar 4096-bit, shader processor sebanyak 4096 dengan 64 compute unit. Waw !

Hardware & Software Setup

Berikut ini adalah spesifikasi sistem yang kami gunakan untuk melakukan pengujian kartu grafis ini.
Hardware
  • Processor : Intel Core i7 4770K, running at 4000MHz
  • Mainboard : ASUS Maximus VII Ranger. bios v2702
  • RAM : G.Skill TridentX 8GB Kit XMP 2400
  • Storage : Samsung 840 PRO 512GB
  • Power Supply : Corsair AX 760 80+ Platinum
  • Monitor : ASUS VX229
  • CPU Cooling : Corsair H100i + SP120 High Performance PWM Dual Pack
  • OS : Windows 8.1 Pro-64
  • Driver : AMD Catalyst 15.20 WHQL
Software
  • GPU-Z
  • 3DMark Fire Strike
Benchmark Game
  • Sniper Elite III
  • MiddleEarth - Shadow of Mordor
  • Thief
  • Tomb Raider
  • Alien - Isolation
  • Hitman - Absolution
Performance Result
3DMark Fire Strike


Sniper Elite III
 
Thief

Hitman : Absolution


4K Resolution Performance

3DMark Fire Strike Ultra
Sniper Elite III


Thief



Tomb Raider




Overclocking Performance



Conclusion

Penggunaan memory HBM ini sangat mendongkrak performa dari VGA AMD Radeon R9 Nano ini. Tidak hanya itu, konsumsi daya yang dibutuhkan selama pengujian relatif lebih rendah dari VGA Radeon yang masih menggunakan GDDR5. Performa pada resolusi 4K sangat memuaskan, mengingat kapasitas memory yang digunakan hanya 4GB saja, namun memiliki bus memory sebesar 4096-bit. Ukuran board yang digunakan VGA ini juga terhitung (sangat) kecil, sehingga casing berukuran mini pun mampu mendukung penggunaan VGA ini dan mungkin masih menyisakan cukup banyak ruang untuk aliran udara. Jika AMDers tertarik untuk membuat suatu small form factor build dengan performa high end untuk PC Desktop dan membutuhkan VGA yang bisa memenuhi keinginan sobat AMDers kami kira R9 Nano adalah hal VGA yang sobat AMDers butuhkan.

(sumber dan artikel lengkap bisa di baca di:  http://www.amdersbandung.com/2015/11/amd-radeon-r9-nano-4gb-hbm-graphic-card.html)
 Terbaru Review VGA AMD: HIS Radeon R7 370 IceQ X2 2GB 2017

Terbaru Review VGA AMD: HIS Radeon R7 370 IceQ X2 2GB 2017

Review VGA AMD: HIS Radeon R7 370 IceQ X2 2GB - JAGATREVIEW.COM

(sumber dan artikel lengkap bisa dibaca di : http://www.jagatreview.com/2016/02/review-vga-amd-his-radeon-r7-370-iceq-x2-2gb/)

Advanced Micro Devices atau biasa disebut AMD, merupakan perusahaan Internasional yang bergerak dibidang semi-conductor. Ciptaan mereka yang terkenal adalah prosesor dan graphics card. Pada lini graphics card-nya sendiri, AMD memiliki portofolio produk yang tergolong luas, mulai dari graphics card untuk para gamer yang memiliki budget tak terbatas hingga gamer yang memiliki budget ketat. Contoh dari graphics card untuk para gamer berbudget tebal adalah Radeon R9 Fury X dan Radeon R9 Nano yang beberapa waktu lalu telah kami review. Sedangkan salah satu graphics card untuk budget terbatas yang memiliki kemampuan menjalankan game dengan baik di resolusi 1080p adalah yang graphic card yang akan kami review berikut ini, siapa lagi kalau bukan AMD Radeon R7 370.
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_4_WM

Dari sekian banyak partner AMD yang membuat graphic card Radeon R7 370, ada satu nama yang cukup terkenal cukup setia dengan produk-produk AMD, yaitu HIS. Dan kali ini, produk besutan HIS yang diberi nama Radeon R7 370 IceQ X2 2GB GDDR5 menyambangin Lab. Pengujian JagatReview. Penasaran dengan graphics card yang satu ini? Yuk mari kita simak pengujiannya hanya di JAGATReview!

Review VGA AMD: HIS Radeon R7 370 IceQ X2 2GB

Spesifikasi

HIS_Radeon_R7370_IceQX2_Specs
HIS-R7-370-IceQ-X2-OC_GPUZ
Radeon R9 370 memiliki clock GPU sebesar 975 MHz, sedangkan memori clocknya berjalan pada kecepatan 1400 MHz. Untuk graphics card  ini, HIS menambahkan 25 MHz untuk clock GPU nya menjadi 1000 MHz. Sedangkan Memory clocknya tetap berada pada kecepatan 1400 MHz. Sayangnya HIS tetap mempertahankan besaran memorinya di angka 2GB. Meski bukan suatu kekurangan, mungkin 4GB terlihat lebih menarik untuk mata konsumen.

AMD Radeon R7
  • Microsoft DirectX 11.2, DirectX 12
directx-12-logo-100251209-large

  • AMD Eyefinity 2.0
  • AMD Ultra HD/4K
  • AMD CrossfireX
  • AMD PowerTune with Boost
amd powertune
  • AMD TrueAudio
amd true audio 01

  • Discrete Digital Multi-Point Audio (Next Generation)

  • AMD PowerPlay
  • AMD ZeroCore Power
  • AMD Accelerated Parallel Processing (APP)
  • AMD HD3D
  • AMD FreeSync
  • Bitstreaming Audio
  • Enhance Quality Anti Aliasing
  • Universal Video Decoder 3.0
  • PCI Express 3.0 x16
  • Dual-Link DVI
  • Display Port 1.2
  • HDMI 1.4

Sama seperti produk HIS IceQ Series lain nya, kotak kemasan dari graphics card tersebut dilengkapi hadir dengan kemasan berwarna biru dengan gambar kristal es di tengahnya. Di bagian belakang kemasan, terdapat sedikit penjelasan tentang fitur-fitur yang di bawa graphic card ini termasuk teknologi sistem pendingin IceQ X2 yang diusungnya.
Sayangnya, pada produk sample yang kami terima, tak dilengkapi dengan paket penjualan yang lengkap. Tetapi setelah kami menelusuri beberapa sumber, sebenarnya dalam paket penjualan graphic card ini turut disertakan beberapa perangkat tambahan, seperti:
  • 1x Book Guide
  • 1x CD Driver
  • 1x Converter VGA to DVI

Graphics Card

HIS_Radeon_R7370_IceQX2_13_WM

Graphic card yang masuk dalam jajaran HIS IceQ X2 Series tetep hadir dengan desain yang telah digunakan lini IceQ sejak Radeon Rx 200, namun dengan menambahkan visualisai biru untuk mengembalikan nuanasa IceQ yang dingin. Sesuai nama yang diusungnya, graphic card ini mengadopsi sistem pendingin berteknologi IceQ X2 yang diklaim HIS akan menyajikan suhu kerja yang minim dan tingkat kebisingan rendah meski graphic card ini sedang dalam kondisi full-load. HIS juga menyematkan komponen-komponen berkualitas seperti Full-Solid Capasitor dan Dynamic Phase PWM IC yang mana menjamin durabilitas tinggi dari graphic card ini.
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_11_WM
Jika dibandingkan Radeon R7 370 milik HIS yang sebelumnya pernah kami uji, ukuran graphics card ini tergolong panjang dengan dimensi 270 x 140 x 42 mm. Terlihat juga dari luar, heatsink dari IceQ X2 yang berbekal 5 heatsink terlihat �kekar� dan siap mengalokasikan panas dengan baik.
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_5_WM


HIS_Radeon_R7370_IceQX2_4_WM

HIS_Radeon_R7370_IceQX2_8_WM
HIS menyertakan dua buah kipas yang mereka sebut Axial fan dengan ukuran 90 mm untuk mengalirkan angin dingin ke heatsink graphics card tersebut. Untuk mengetahui kemampuan dari heatsink tersebut, kami mengujinya pada Unigine Heaven 4.0, software yang terkenal �menyiksa� GPU dari R7 370 ini.

HIS IceQ X2 R7 370 2GB

  • Full-load :56 �C (fan speed: Auto @25%)
  • Idle : 33 �C (fan speed: Auto @20%)
Full-load yang kami dapat pada graphics card ini tergolong baik, yakni 56 C dengan kecepatan putaran fan yang tergolong rendah berkisar pada 25%. Sedangkan pada idle, fan dari graphic card besutan HIS  ini tetap berputar namun lebih pelan, berkisar pada 20%.

Review VGA AMD: HIS Radeon R7 370 IceQ X2 2GB

HIS_Radeon_R7370_IceQX2_9_WM

HIS memutuskan untuk tidak memberikan backplate, hal tersebut mungkin dikarenakan ukuran graphic card besutan HIS ini tak terlalu besar ataupun HIS ingin memastikan airflow yang berada di graphics card tersebut berjalan lancar tanpa adanya hambatan khususnya pada bagian belakang PCB.

HIS_Radeon_R7370_IceQX2_7_WM
Graphics card AMD yang satu ini belum menganut teknologi XDMA dan masih menggunakan konektor CrossFire untuk menggabungkan dua graphcis card sejenis. Perlu diketahui, XDMA sendiri merupakan fitur AMD yang mampu melakukan penggabungan dua graphics card sejenis tanpa menggunakan konektor apapun.
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_10_WM

Untuk memastikan pasokan daya tetap terjaga, HIS menggunakan konektor sepasang konektor daya 6-pin.
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_6_WM

HIS R7 370 IceQ X2 2GB menyediakan konektor display sebagai berikut:
  • 1x HDMI 1.4
  • 2x Mini DisplayPort 1.2
  • 2x DVI

Hasil Pengujian

Synthetic Benchmark

3DMark
3Dmark 500
3DMark Fire Strike
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_Bench_3DFS_Overall
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_Bench_3DFS_Graphic
Setting: Default

Unigine Heaven
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_Bench_UnigineFHD 


Game

*Pengujian yang kami lalukan biasanya dilakukan di dua resolusi, yakni 4K dan 1080p. Namun berhubung graphics card ini masuk ke dalam kelas mainstream paling bawah dan tidak didesain untuk 4K,sehingga kami tidak mengujinya pada resolusi tersebut. Setting yang kami gunakan sama seperti biasa pada pengujian sebelumnya, baik pada 4K ataupun 1080p, screenshot setting yang kami tampilkan hanya untuk menunjukkan setting yang kami gunakan, sedangkan untuk resolusi bisa dilihat pada kanan atas tabel hasil pengujian
Battlefield 4
bf4 2015-06-24 16-43-19-79
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_Game_BF4FHD
FarCry 4
FarCry4 2015-06-24 16-07-45-18
FarCry4 2015-06-24 16-07-42-44



HIS_Radeon_R7370_IceQX2_Game_FC4FHD

Konsumsi Daya

Kami menggunakan power meter untuk mengukur konsumsi daya dari sistem yang kami uji. Kami hanya mengukur sistem secara kesuluruhan tanpa mengukur monitor.
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_Power_Idle
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_Power_Load
*Lebih rendah lebih baik

Fan Noise

Untuk tingkat suara yang dihasilkan graphics card ini, kami menguji tingkat kebisingan dengan meletakan PC pengujian kami di suatu ruangan yang sepi dan kedap suara untuk mengukur tingkat kebisingan yang dihasilkan dari jarak kurang lebih 50 cm dari sistem yang menghadap ke pengguna, serta sound meter tersebut disejajarkan dengan telinga pengguna. Hasilnya sistem kami yang terpasang graphics card ini menghasilkan sistem kebisingan senilai 34,8 db saat idle dan hanya 35,2 db saat full-load. Sangat hening bukan?


Tidak dapat dipungkiri, R7 370 merupakan graphics card untuk kelas mainstream yang bisa diandalkan. Graphics card ini memang ditujukan untuk bermain nyaman di resolusi HD ataupun Full-HD. Dalam pengujian kami menggunakan resolusi Full-HD, yakni 1920�1080, HIS ini berhasil menjalankan game-game yang kami gunakan dengan cukup baik. Setting Ultra pun dapat dicapai, seperti pada game Bioshock infinite. Walaupun pada beberapa game berat seperti The Witcher 3, Anda harus rela menurunkan kualitas setting game Anda agar mendapatkan frame rate yang lebih nyaman untuk dimainkan.
HIS_Radeon_R7370_IceQX2_15_WM
Beralih ke performa pendingin, sistem pendingin IceQ X2 yang tertanam di atas GPU R7 370 besutan HIS ini mampu mendinginkan chip GPU Trinidad Pro dengan sangat baik. Terbukti saat Full-load, suhu maksimum yang kami dapat hanya berkisar 56 �C saja. Menariknya suhu ini didapat dengan putaran kipas yang rendah, hanya pada 25% saat full-load. Kecepatan putaran kipas tersebut bahkan membuat graphic card ini mampu bekerja dengan hening pada kondisi full-load. Terbukit di saat pengujian kebisingan angkanya hanya 35,2 db. Untuk urusan konsumsi daya graphics card ini cukup menarik. Meski dengan clock speed GPU-nya sedikit lebih tinggi dari versi reference, konsumsi dayanya terpaut 7 watt lebih rendah saat kondisi full-load, dan menjadi 200 watt saja saat load.
Performa yang cukup baik di resolusi HD dan Full-HD, silent, dan konsumsi daya yang tergolong rendah adalah kekuatan dari graphics card ini. Bagi Anda gamer dengan budget terbatas yang sedang mencari graphics card yang mampu menjalankan game baik di resolusi 1920�1080 ataupun 1360�768, HIS Radeon R7 370 IceQ X2 2GB ini bisa menjadi pertimbangan Anda.
Kelebihan:
  • Sistem pendingin membuat suhu terjaga.
  • Desain menarik
  • Clock GPU sedikit lebih tinggi
  • Performa game HD dan Full-HD memuaskan baik
  • Hening
  • Komponen berkualitas tinggi
  • Bodi kokoh
  • Konsumsi daya rendah
Kekurangan:
  • Butuh sepasang konektor daya 6-pin
  • Masih butuh sedikit penyesuaian seting untuk bermain di beberapa game pada resolusi Full-HD

(sumber dan artikel lengkap bisa dibaca di : http://www.jagatreview.com/2016/02/review-vga-amd-his-radeon-r7-370-iceq-x2-2gb/)