Review Intel Compute Stick: PC Desktop Super Mungil, Super Irit
(sumber dan artikel lengkap bisa di baca di : http://www.jagatreview.com/2015/05/review-intel-compute-stick-pc-desktop-super-mungil-super-irit/)PC desktop. Apa yang terbayang di pikiran Anda saat mendengar kata itu? Perangkat komputasi dengan ukuran besar dan berat sehingga sulit untuk dibawa kemanapun tampaknya cukup tepat untuk menggambarkan PC desktop pada umumnya. Walaupun begitu, pesatnya perkembangan teknologi komponen PC membuat PC desktop mengalami evolusi. Hadirnya komponen PC yang dirancang mampu bekerja dengan penggunaan daya sekecil dan temperatur kerja serendah mungkin membuka potensi bagi produsen untuk menciptakan PC desktop dengan ukuran sekecil mungkin. Prosesor Intel berbasiskan arsitektur CPU Silvermont merupakan salah satu cikal bakal semakin maraknya produk PC desktop berukuran ringkas di pasaran saat ini.
Prosesor hemat daya kreasi Intel berbasiskan arsitektur CPU Silvermont memang tidak menawarkan kemampuan sekuat seri Haswell maupun Broadwell. Walaupun begitu, prosesor tersebut dapat bekerja dengan penggunaan daya listrik dan temperatur kerja sangat rendah, di bawah 10 Watt. Alhasil perangkat berbasiskan platform Intel Bay Trail tersebut dapat bekerja lebih lama dengan menggunakan pasokan daya hanya dari baterai atau power supply dengan keluaran daya kecil dan juga menggunakan sistem pendingin pasif sehingga tidak menimbulkan kebisingan sama sekali. Smartphone, tablet, notebook/laptop, PC desktop merupakan segelintir contoh implementasi platform tersebut.
Jika Anda merasa produk ECS LIVA dan LIVA X berbasiskan prosesor Intel Bay Trail yang sempat kami ulas beberapa waktu lalu sudah tergolong berukuran sangat kecil maka Anda akan terkejut dengan produk terbaru dari Intel yang akan kami ulas kali ini. Intel Compute Stick, seperti dapat Anda lihat pada gambar di atas, produk LIVA Series dari ECS akan terasa seperti sebuah �raksasa� saat dibandingkan dengan produk tersebut. Bahkan Intel Compute Stick memiliki bentuk menyerupai sebuah USB flash drive ataupun USB modem sehingga terkadang dapat membuat orang tidak percaya jika benda itu merupakan sebuah PC desktop. Lalu seperti apakah kemampuan dan fitur yang ditawarkan Intel melalui produk Compute Stick mereka? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Spesifikasi Intel Compute Stick (STCK1A32WFC)
Processor | Intel Atom Z3735F (4C/4T; Base 1,33 GHz/Burst 1.83 GHz) |
Memory | 2 GB @1333 MHz (Single Channel) |
Graphics | IGP: Intel HD Graphics �Gen7� |
Storage | 32 GB eMMC |
Wireless | WiFi 802.11 b/g/n & Bluetooth 4.0 |
USB 2.0/1.1 | 1 |
USB 3.0/2.0 | 0 |
eSATA/USB Combo | 0 |
Display Port | 0 |
HDMI | 1 (v1.4a) |
DVI | 0 |
D-Sub | 0 |
Ethernet/RJ-45 | 0 |
Audio In/Out | 0 |
Optical Drive | 0 |
Operating System Support | Windows 8.1 with Bing 32-bit (Pre-Installed) |
Dimensions (mm) | 103.4 x 37.6 x 12.5 (Width x Depth x Height) |
Power | 5V, 2A Wall-Mount AC-DC Power Adapter |
Intel Atom Z3735F dilengkapi graphics card terintegrasi HD Graphics �Gen7� dimana arsitektur GPU tersebut serupa seperti digunakan pada prosesor Ivy Bridge. Intel HD Graphics tersebut bekerja pada base clock sebesar 311 MHz dengan nilai Burst clock 646 MHz.
The Desktop
Dilihat sepintas, Intel Compute Stick memang memiliki kemiripan bentuk dengan perangkat USB flash drive atau USB modem. Ukuran memang menjadi nilai jual utama dari produk Compute Stick dari Intel. Dengan ukuran 10,34 x 3,76 x 1,25 cm atau kurang lebih seukuran dua jari tangan orang dewasa, Intel Compute Stick dapat dengan mudah masuk ke dalam kantong baju atau celana Anda. Pada sisi ujung dapat ditemukan konektor HDMI yang dapat langsung ditancapkan pada perangkat display (televisi, monitor, proyektor) dengan konektor input HDMI.Intel Compute Stick menyediakan sejumlah interface di sekujur bodi seperti salah satunya slot microSD dengan dukungan memori microSDXC UHS-I. Dengan kapasitas storage internal hanya sebesar 32 GB dan sekitar separuhnya terpakai oleh sistem operasi Windows 8.1, peranan slot microSD tersebut menjadi sangat vital. Pengguna dapat menggunakan microSD tersebut untuk menyimpan data atau menempatkan aplikasi.
Intel Compute Stick juga menyediakan satu buah port USB 2.0 dan sebuah port microUSB. Port microUSB berfungsi sebagai tempat suplai daya listrik masuk ke dalam sistem dari perangkat USB power adapter. Sementara port USB menjadi tempat satu-satunya pengguna memasang perangkat tambahan seperti keyboard, mouse, external storage, dan masih banyak lagi. Dengan jumlah port USB hanya satu buah, perangkat USB hub menjadi kebutuhan penting agar pengguna dapat memasang sejumlah perangkat USB sekaligus.
Perlu diperhatikan jika ingin menghubungkan perangkat harddisk eksternal pada Intel Compute Stick, pastikan USB hub atau perangkat harddisk eksternal tersebut memiliki unit suplai daya tambahan. Perangkat harddisk eksternal 2,5 inci kami sempat mengalami gejala tersambung lalu langsung terputus dan akhirnya dapat diatasi dengan menggunakan perangkat USB hub yang dilengkapi power adapter. Solusi lainnya dapat menggunakan perangkat harddisk eksternal dengan konektivitas Wi-Fi sehingga tidak perlu menggunakan port USB.
Untuk perangkat input, pengguna memiliki pilihan antara menggunakan keyboard dan mouse dengan konektivitas Bluetooth, keyboard dan mouse dengan konektivitas wireless, atau menggunakan perangkat keyboard-touchpad combo dengan konektivitas wireless. Beberapa perangkat input nirkabel tersebut biasanya dilengkapi dengan satu perangkat receiver sehingga menghemat penggunaan port USB.
Intel Compute Stick dilengkapi sistem pendingin berupa kipas dan heatsink berukuran mini. Lubang ventilasi udara masuk dengan kipas di bawahnya ditempatkan di dekat konektor HDMI. Sedang lubang ventilasi tempat udara panas dibuang terletak pada sisi ekor pada bagian atas beserta kanan dan kiri bodi Intel Compute Stick. Pada sisi ekor bagian atas dapat ditemukan pula sebuah lampu indikator yang menyala biru saat PC desktop ini dihidupkan.
Paket Penjualan
Bersama unit mini PC desktop, Intel menyertakanHDMI Cable Extension
Hasil Pengujian
PCMark 7
PCMark 7 Creativity berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa sistem dalam melakukan viewing, editing, transcoding, dan storing file foto dan video.
PCMark 7 Entertainment berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa sistem dalam melakukan recording, viewing, streaming, dan transcoding acara televisi beserta film. Performa sistem dalam melakukan importing, organizing, dan browsing file musik beserta bermain game juga diuji disini.
PCMark 7 Productivity berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa sistem dalam melakukan loading halaman werbsite dan menjalankan aplikasi office kelas rumahan.
PCMark 7 Computation berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa komputasi CPU dan GPU.
PCMark7 Storage berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa komponen storage pada sebuah sistem.
PCMark 8
PCMark 8 Home berisi sekumpulan beban pengujian dimana beban pengujian tersebut menggambarkan aktivitas pengguna pada umumnya pada sistem rumahan mereka. Beban pengujian mencakup aktivitas Web Browsing, Writing, Casual Gaming, Photo Editing, dan Video Chat.
PCMark 8 Creative berisi sekumpulan beban pengujian dimana beban pengujian tersebut menggambarkan aktivitas pengguna tingkat lanjut pada sistem rumahan mereka. Beban pengujian mencakup aktivitas Web Browsing, Photo Editing, Batch Photo Editing, Video Editing, Media To Go, Mainstream Gaming, dan Video Group Chat. Pengujian ini memiliki beban lebih berat dibandingkan PCMark 8 Home.
PCMark 8 Work berisi sekumpulan beban pengujian dimana beban pengujian tersebut menggambarkan aktivitas pengguna di lingkungan perkantoran. Beban pengujian mencakup aktivitas Web Browsing dan Writing.
Cinebench
Cinebench merupakan aplikasi pengujian yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan prosesor atau graphics card saat melakukan render sebuah objek 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor. Semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik.
3DMark Ice Storm Extreme
Setting: Default
Crystal Disk Mark (Storage)
Konsumsi Daya
Note: Total system power consumption without display device
Video Playback
Salah satu skenario penggunaan Intel Compute Stick adalah sebagai HTPC (Home Theater PC) dan mini PC desktop tersebut ternyata berhasil melakukan tugasnya dengan baik. Saat kami uji dengan memutar video (1920 x 1080 piksel, codec H264, frame rate 23,976 fps) menggunakan aplikasi Media Player Classic yang dikombinasikan dengan LAV Filters, Intel Compute Stick sukses menampilkan video tersebut pada spesifikasinya. Kami juga mencatat utilisasi CPU sebesar 60-70% saat menjalankan video dengan menggunakan empat core prosesor. Menariknya, dengan menghidupkan akselerasi Intel Quick Sync pada LAV Filters, utilisasi CPU dapat dikurangi menjadi hanya sebesar 20-30% saja. Perlu diperhatikan kami tidak menyarankan untuk menjalankan video 4K pada Intel Compute Stick mengingat keterbatasan kemampuan.Kesimpulan
Siapa dapat menyangka jika evolusi PC desktop akan sejauh apa yang dilakukan Intel dengan produk Compute Stick mereka. Sebuah PC desktop akhirnya dapat dihadirkan dalam bentuk tidak terduga sebelumnya, menyerupai sebuah USB flash drive atau USB modem. Tentu saja Intel Compute Stick tetap mampu menawarkan fungsionalitas layaknya PC desktop pada umumnya meskipun terdapat sejumlah keterbatasan akibat penggunaan bentuk dan ukuran seperti itu. Di satu sisi, bentuk dan ukuran seperti itu membuat Intel Compute Stick dapat dengan mudah dibawa kemana saja, bahkan cukup diselipkan ke dalam kantong.Dari sektor performa, Intel Compute Stick memang kurang cocok atau bisa jadi tidak cocok bagi pengguna yang menginginkan sebuah PC desktop untuk melakukan pekerjaan komputasi kelas berat (seperti video editing, 3D rendering, video transcoding). Intel Compute Stick lebih ideal digunakan untuk melakukan pekerjaan komputasi ringan seperti membuat dokumen, merancang presentasi, melakukan penyuntingan gambar ringan, menonton video, dan masih banyak lagi. Menariknya dengan hadirnya teknologi game streaming seperti Steam In-Home Streaming, Intel Compute Stick dapat digunakan untuk menjalankan game dengan engine grafis kelas berat seperti Grand Theft Auto V dengan melakukan streaming dari PC lain dengan kemampuan lebih tinggi. Tidak perlu repot lagi memindahkan PC untuk menjalankan game di ruang lain seperti di ruang keluarga atau ruangan di lantai berbeda. Simak pembahasan teknologi game streaming kami di artikel PlayTest: Steam In-Home Streaming dengan WiFi AC!
Seperti PC pada umumnya, Intel Compute Stick menawarkan segudang skenario penggunaan. Selain dapat digunakan di rumah sebagai PC pribadi atau HTPC, Intel Compute Stick juga cocok digunakan sebagai PC di lingkungan perkantoran. Bentuk mungil sehingga mudah disembunyikan dan rendahnya penggunaan daya listrik menjadi nilai lebih tersendiri. Tidak hanya itu Intel Compute Stick juga cocok digunakan pada digital signage ataupun KIOSK. Intel Compute Stick juga siap digunakan untuk menyulap televisi standar dengan fungsionalitas terbatas menjadi televisi pintar dengan kemampuan bahkan lebih baik dari produk televisi pintar yang banyak dijual di pasaran saat ini.
Di luar sejumlah keunggulan yang ditawarkan, Intel Compute Stick memang masih memiliki sejumlah keterbatasan. Salah satunya adalah terbatasnya jumlah port USB sehingga membatasi jumlah perangkat USB yang dapat dipasang. Masalah ini dapat diatasi dengan mudah dengan menggunakan perangkat USB hub dan akan lebih baik lagi jika dilengkapi unit penyuplai daya tambahan. Selain itu kapasitas memori internal sebesar 32 GB memang dirasa sangat kurang mengingat sistem operasi sudah memakan separuh dari kapasitas total. Menggunakan microSDXC adalah salah satu solusi untuk mengatasi hal ini. Tentu saja penambahan komponen tersebut berujung pada penambahan biaya pengguna yang akan memakai Intel Compute Stick. Di luar keterbatasan tersebut, Intel Compute Stick merupakan pilihan menarik jika pengguna menginginkan PC desktop irit daya dengan bentuk sangat ringkas, ringan, dan mudah dibawa kemana saja.
(sumber dan artikel lengkap bisa di baca di : http://www.jagatreview.com/2015/05/review-intel-compute-stick-pc-desktop-super-mungil-super-irit/)