Review Prosesor: Intel Core i5 6600 - JAGATREVIEW.COM
(sumber dan artikel lengkap bisa di baca di : http://www.jagatreview.com/2015/11/review-prosesor-intel-core-i5-6600/)Debut platform PC Intel Skylake dimulai dengan diluncurkannya prosesor Core i7 6700K dan Core i5 6600K beserta motherboard chipset Z170 pada awal Agustus 2015 lalu. Tentu saja Intel tidak berhenti sampai disitu saja, dalam selang waktu hanya sebulan saja puluhan model prosesor Skylake baik untuk platform desktop maupun mobile (notebook/laptop) kembali diluncurkan lengkap dengan sejumlah chipset 100-Series terbaru pendukungnya. Alhasil lini prosesor Intel Skylake kini membentang mulai dari seri Core i7, Core i5, Core i3, Pentium, bahkan Xeon.
Gelombang kedua peluncuran platform Intel Skylake tidak dapat dipungkiri menjadi momen penting yang ditunggu-tunggu kalangan pengguna PC. Bagaimana tidak?! Intel akhirnya memperkenalkan sejumlah model prosesor Skylake desktop non-K lengkap dengan chipset 100-Series tipe Q/H/B dengan harga lebih ekonomis alias lebih murah. Jika ingin menikmati performa PC desktop apa adanya, prosesor Intel Skylake non-K yang dipadukan dengan motherboard chipset Q/H/B 100-Series akan menjadi pilihan menarik.
Di artikel ini kami akan mengulas kembali salah satu model prosesor Intel Skylake non-K sekaligus menjadi model tertinggi dari lini produk Core i5, Core i5 6600. Tidak seperti saudara terdekatnya i5 6600K, selain menawarkan harga jual lebih murah, Intel memberikan sistem pendingin andalan mereka jika pengguna membeli Core i5 6600. Alhasil pengguna tidak perlu mengalokasikan anggaran untuk membeli sistem pendingin 3rd-party sehingga menghemat biaya total pembelian sistem. Ingin tahu lebih jauh mengenai performa Core i5 6600 terutama saat ditandingkan dengan i5 6600K? Buat diri Anda lebih santai dan nikmati artikel berikut ini.
Belum tahu apa itu Intel Skylake? Coba baca: Teknologi di Platform Intel Skylake
Platform Pengujian Intel Core i5 6600
Intel Core i5 6600
Seperti prosesor Intel Core i 6th Generation lainnya, Core i5 6600 menggunakan arsitektur CPU dengan codename Skylake. Core i 6th Generation sendiri merupakan fase TOCK dari skema TICK TOCK pada prosesor Intel. Pada fase TOCK, Intel mengaplikasikan arsitektur CPU generasi terbaru dengan kemampuan lebih baik dari generasi sebelumnya dan dikombinasikan dengan proses fabrikasi 14 nm yang telah disempurnakan. Alhasil Core i 6th Generation sanggup menawarkan rasio performa dan penggunaan daya listrik lebih baik dibandingkan prosesor generasi sebelumnya. Tidak sampai disitu saja, Intel juga meningkatkan kemampuan graphics card terintegrasi dan membenamkan kontroler memori DDR4 pada platform kelas mainstream mereka.
Core i5 6600 dapat dikatakan merupakan produk turunan dari Core i5 6600K tetapi dengan fitur overclocking dinonaktifkan seperti prosesor Intel non-K lainnya. Core i5 6600 dan i5 6600K sama-sama memiliki unit CPU x86-x64 quad core sehingga sanggup menangani empat proses komputasi sekaligus dalam sekali jalan. Seperti prosesor Intel Core i5 desktop lainnya, Core i5 6600 tidak dilengkapi teknologi Hyper-Threading. Unit CPU tersebut bekerja pada base clock speed sebesar 3,3 GHz dan secara otomatis dapat naik hingga mencapai 3,9 GHz berkat teknologi Turbo Boost 2.0.
Walaupun memiliki nilai base clock speed berbeda 200 MHz, nilai Turbo Boost clock speed Core i5 6600 dan i5 6600K ternyata serupa satu sama lain. Dua prosesor tersebut akan mencapai clock speed 3,9 GHz saat satu core bekerja, 3,8 GHz saat dua core bekerja, dan 3,6 GHz saat seluruh core bekerja. Menariknya dengan kondisi seperti itu, Core i5 6600 memiliki nilai TDP (Thermal Design Power) hanya sebesar 65 Watt atau sekitar 28% lebih rendah dibandingkan i5 6600K dengan TDP 91 Watt. Alhasil Core i5 6600 cukup menggunakan sistem pendingin dengan kemampuan disipasi panas minimal sebesar 65 Watt dibandingkan i5 6600K dimana Intel merekomendasikan penggunaan sistem pendingin dengan kemampuan disipasi panas minimal sebesar 130 Watt. Tentu saja hal tersebut akan menghemat pengeluaran untuk membeli sistem pendingin. Pengguna tidak perlu mengeluarkan dana besar untuk membeli sistem pendingin 3rd-party performa tinggi dengan harga premium. Bahkan pengguna dapat memanfaatkan stock cooler yang disediakan Intel pada saat membeli Core i5 6600.
Core i5 6600 memiliki ukuran cache tidak berbeda dengan prosesor Intel Core i5 6600K.
Core i5 6600 mendukung penggunaan memori/RAM tipe DDR3L (1,35 Volt) dan DDR4 (1,2 Volt) dengan kapasitas maksimal sebesar 64 GB. Dukungan kecepatan DDR3L adalah 1333 MHz atau 1600 MHz. Sementara itu untuk DDR4, dukungan kecepatan adalah 1866 MHz dan 2133 MHz. Core i5 6600 mendukung konfigurasi dual channel memory.
Core i5 6600 memiliki graphics card terintegrasi HD Graphics 530 berbasiskan arsitektur GPU Intel Processor Graphics Gen9 dengan 24 Execution Units. Intel HD Graphics 530 memiliki nilai base clock GPU sebesar 350 MHz dan dapat naik lebih tinggi lagi hingga mencapai 1150 MHz. Intel HD Graphics 530 mampu menggunakan secara dinamis kapasitas memori/RAM sistem dengan penggunaan maksimal hingga 1,7 GB. Tentu saja graphics card terintegrasi tersebut mendukung standar Graphics API terbaru dari Microsoft yaitu DirectX 12.
*) Di artikel ini kami tidak akan mengulas kemampuan Intel HD Graphics 530 pada Core i5 6600 tetapi baru akan disajikan kemudian di artikel berikutnya.
Meskipun fitur overclocking dipangkas pada Core i5 6600, Intel membenamkan sejumlah teknologi yang tidak ditemukan pada i5 6600K seperti dukungan vPro Technology, Stable Image Platform Program, dan Trusted Execution Technology.
Dengan perbedaan seperti kami utarakan di atas, Core i5 6600 ditawarkan pada kisaran harga $ 224 (MSRP online) atau $19 lebih rendah dibandingkan i5 6600K.
Hasil Pengujian
*) Pengujian performa oleh Bhisma SidartoCinebench
Cinebench merupakan aplikasi pengujian yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan prosesor atau graphics card saat melakukan render sebuah objek 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor. Semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik.
Excel 2010
Anda tentu tidak asing dengan aplikasi spreadsheet buatan Microsoft ini. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, kami menguji kemampuan prosesor dalam menjalankan �Monte Carlo Simulation Table�. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
7-Zip
7Zip merupakan aplikasi kompresi file ke format *.7z. Aplikasi ini sangat menyukai prosesor dengan jumlah thread berlimpah dan dapat menyesuaikan kemampuan kompresi dengan jumlah thread pada prosesor. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
Blender
Blender merupakan aplikasi 3D modeling bersifat gratis dan juga open source. Kami menggunakan aplikasi ini untuk menguji kemampuan prosesor dalam melakukan render pada objek 3D. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
HandBrake
Handbrake merupakan salah satu aplikasi transcoding video gratis yang cukup popular. Aplikasi tersebut mampu memanfaatkan sejumlah thread prosesor dan sangat menyukai prosesor dengan clock speed tinggi. Oleh karena itu aplikasi tersebut sangat ideal untuk menguji �kekuatan� sebuah prosesor. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
iTunes
Siapa yang tidak kenal aplikasi yang satu ini? Walaupun diperuntukan bagi mereka yang menggunakan produk Apple, bukan berarti pengguna lainnya tidak dapat memanfaatkannya. Aplikasi tersebut merupakan salah satu pilihan popular dalam hal manajemen file musik. Tampilannya yang interaktif membuatnya menjadi pilihan banyak pengguna.
Salah satu operasi yang sering dilakukan oleh iTunes adalah merubah dari satu format lagu ke format lainnya. Dalam operasi yang biasa disebut encoding tersebut, aplikasi tersebut akan memanfaatkan satu thread pada prosesor. Oleh karena itu aplikasi tersebut cocok untuk mengukur performa single thread sebuah prosesor.
Photoshop CC
Photoshop CC merupakan aplikasi manipulasi gambar versi terbaru dari Adobe. Kami masih menguji menggunakan Action bernama Photoshop Speed Test yang telah sedikit kami modifikasi untuk lebih mencerminkan operasi-operasi yang biasa dilakukan apabila bekerja dengan Photoshop.
Konsumsi Daya
Pengukuran untuk kondisi full load dilakukan dengan membebani sistem dengan aplikasi Cinebench. Sedangkan pengukuran untuk kondisi idle dilakukan dengan membuat sistem tidak melakukan aktifitas selama sekitar 10 menit.
Kesimpulan
Siapa menyangka jika Core i5 6600 mampu menawarkan level performa komputasi CPU x86-x64 setara dengan Core i5 6600K pada kondisi default. Hasil pengujian kami menunjukkan hampir tidak ditemukan perbedaan performa yang berarti di antara kedua prosesor tersebut. Kalaupun terdapat perbedaan performa diantara keduanya, hal tersebut dapat diabaikan. Kunci dibalik performa seperti itu tampaknya terletak pada nilai Turbo Boost clock speed. Walaupun Core i5 6600 memiliki nilai base clock speed 200 MHz lebih rendah, level nilai Turbo Boost clock speed ternyata tetap setara dengan Core i5 6600K. Oleh karena itu tidak aneh jika keduanya memiliki karakter performa seperti itu.Jika Anda memiliki rencana membangun PC desktop berbasiskan platform Intel Skylake dengan pilihan prosesor Core i5 dan ingin menikmati performa bawaan apa adanya, Core i5 6600 merupakan pilihan paling kencang sekaligus bertenaga di pasaran saat ini. Berdasarkan pantauan terakhir kami pada sejumlah toko online, Core i5 6600 ditawarkan dengan selisih harga cukup bervariasi dengan Core i5 6600K dimana kami menemukan perbedaan mulai dari sekitar 300 ribuan rupiah hingga hampir mencapai 500 ribu rupiah. Memang tidak terlalu jauh mengingat Intel sendiri mematok selisih harga hanya $ 19 untuk dua prosesor tersebut.
Selain ditawarkan pada kisaran harga lebih murah, penggunaan Core i5 6600 juga akan menghemat anggaran untuk pembelian komponen motherboard dan sistem pendingin. Core i5 6600 akan sangat cocok dipasangkan dengan motherboard berbasiskan chipset Intel 100-Series non-Z seperti H170, H110, B150, dan lainnya. Motherboard seperti itu biasanya ditawarkan dengan harga lebih ekonomis dibandingkan yang menyandang chipset Intel Z170. Tentu saja tidak menutup kemungkinan untuk menggunakan Core i5 6600 pada motherboard chipset Intel Z170 jika pengguna menginginkan keunggulan yang ditawarkan produk tersebut. Untuk sistem pendingin, pengguna akan mendapatkan sistem pendingin bawaan andalan Intel pada saat membeli Core i5 6600 sehingga tidak perlu merogoh kocek tambahan seperti saat membeli Core i5 6600K. Kalaupun pengguna ingin menggunakan sistem pendingin 3rd-party, mereka tidak perlu membeli sistem pendingin performa tinggi dengan harga premium untuk menjinakkan panas Core i5 6600. Cukup menggunakan sistem pendingin dengan kemampuan disipasi panas minimal sebesar 65 Watt. Tentu saja dengan penghematan seperti itu, pengguna dapat mengalokasikan anggaran seperti untuk mendapatkan graphics card lebih bertenaga, kapasitas memori/RAM lebih besar, mendapatkan kapasitas storage lebih besar, menambah komponen SSD, dan masih banyak lagi.
Nantikan ulasan Core i5 6600 lainnya di artikel mendatang.
(+) Performa setara Core i5 6600K pada kondisi default
(+) Tidak seperti Core i5 6600K, Intel stock cooler tersedia saat membeli COre i5 6600
(+) Cukup menggunakan sistem pendingin ekonomis dengan kemampuan disipasi panas minimal sebesar 65 Watt
(+) Ideal menggunakan motherboard dengan chipset H-Series atau B-Series yang memiliki harga lebih ekonomis
(-) Tidak memiliki fitur overclocking seperti Core i5 6600K
(sumber dan artikel lengkap bisa di baca di : http://www.jagatreview.com/2015/11/review-prosesor-intel-core-i5-6600/)